- Lymphogranuloma venereum (LGV)
Lymphogranuloma
venereum (LGV, juga dikenal sebagai lymphopathia
venerea,tropical Bubo , climatic Bubo, strumous Bubo, poradenitis
inguinales, penyakit Durand-Nicolas-Favre dan lymphogranuloma
inguinale),
adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh invasi serovars L1, L2,
L3 atau dari Chlamydia
trachomatis.
LGV adalah merupakan
infeksi utama pada lymphatics dan kelenjar getah bening. Chlamydia
trachomatis adalah bakteri yang bertanggung jawab untuk LGV. bakteri
ini masuk melalui luka di kulit, atau bisa juga menyusup pada lapisan
sel epithelial dari membran yang berlendir.
Di negara-negara
berkembang, penyakit ini dianggap langka sebelum 2003. Namun,
beberapa kejadian di Belanda antara laki-laki gay telah menyebabkan
penderita LGV meningkat di Eropa dan Amerika Serikat. Sebagian besar
dari pasien LGV memiliki infeksi HIV juga di dalam tubuh mereka.
Varian LGV yaitu L2B serovar telah teridentifikasi juga di Australia.
- Tanda-tanda dan gejala
- Inokulasi pada lapisan lendir dari organ seks eksternal (penis dan vagina) dapat mengakibatkan sindrom inguinal setelah pembentukan buboes atau abscesses (semacam kutil-bisul) di wilayah kunci paha (inguinal) tempat di mana Kelenjar getah bening berada. Tanda-tanda ini biasanya muncul 3 hari untuk satu bulan setelah terkena.
- sindrom dubur yang timbul jika infeksi terjadi pada mukosa dubur (melalui seks anal), ini dicirikan oleh gejala proctocolitis (peradangan) pada daerah yang terinfeksi tersebut.
- Sindrom pharyngeal yang langka, dimulai setelah infeksi pada jaringan pharyngeal dan buboes di wilayah leher.
- Tahap awal (primer)
LGV mungkin bisa
dimulai dengan peradangan pada suatu daerah terbatas di daerah
kelamin disertai rasa sakit, ini terjadi antara 3 – 12 hari (atau
bisa lama) setelah terinfeksi.
Wanita jarang
merasakan tahap infeksi awal ini karena pemborokan terjadi pada
lapisan mukosa yang berada jauh di dalam vagina. Pada pria pun hanya
kurang dari 1 / 3 dari mereka yang terinfeksi merasakan fase awal LGV
ini. Tahap awal ini dapat sembuh sendiri dalam beberapa hari. Kasus
Erythema nodosum (pembengkakan pada sel-sel bawah kulit) terjadi pada
10% penderita.
- Tahap sekunder
Tahap kedua paling
sering terjadi antara 10-30 hari kemudian, tetapi dapat juga terjadi
hingga 6 bulan kemudian. Infeksi tersebut kemudian menyebar ke
kelenjar getah bening melalui jalur lymphatic. Selama ditempati LGV,
kelenjar getah bening mengalami pembesaran, kondisi ini disebut
dengan buboes, dan akan terasa sakit pada daerah itu.
- Komplikasi jangka panjang
Pembengkakan
luarbiasa pada daerah sekitar genital (kelamin) merupakan hasil
dramatis akhir dari gangguan pada lympathic ini. Hal ini biasanya
terlihat pada perempuan, mungkin memborok dan sering terjadi 1-20
tahun setelah infeksi primer. Pembengkakan ini tidak terbatas pada,
penis, saluran kencing, vagina, rahim, atau dubur. Selain itu, edema
(pengumpulan cairan yang tidak normal sehingga menimbulkan bisul)
sering terjadi. Dubur mengalami penyempitan karena tertekan
pembengkakan (yang luarbiasa) tadi. Kondisi ini bisa menyebar ke
daerah lain, dan bisa menimbulkan arthritis, pneumonitis, hepatitis,
atau perihepatitis.
- Pengobatan
Melibatkan terapi
antibiotik dan mungkin melibatkan penghisapan cairan dan pengirisan
pada daerah yang membengkak. Pelebaran dubur yang membengkak (ini
pake alat apa ya), perbaikan rectovaginal fistulae, atau colostomy
untuk kerusakan yang terjadi pada dubur.
Untuk pembaca umum,
jangan coba beli obat sendiri tanpa resep dokter karena bisa membuat
kuman resisten (kebal) terhadap obat. Harap ditanyakan pada
dokter/medis yang berkompeten, untuk dokter/medis yang ingin
mempelajari bisa dicek di alamat Wikipedia (paling bawah) yang sudah
diberi link ke alamat bersangkutan (tampaknya masih diperlukan
tambahan literatur).
catatan: Pasien LGV
perlu tes untuk mengetahui apakah dalam tubuhnya terdapat IMS/PMS
lainnya untuk pengobatan menyeluruh.
No Response to "LGV"