Lilin Ketulusan
oleh : laeli sidik
Rebahkan ragaku bersama heningnya malam
Tak sedikitpun ketenangan dalam hati
Resahku. . . Menyatu dalam gundahku
Berusaha pejamkan mata
Berusaha melayang dalam harapan
Ingiku terbang tuk kembali
Memutar arloji waktu
Tuk hadirkan hangatnya kasihmu
Kemana kelok lilin yang dulu kau tanam
Sungguh aku bagai layang-layang putus
Merindu tiang-tiang yang dulu kau bangun untukku
Sunguh aku berada dalam sesayak air
Berpaut sejengkal tali
Karena tanpa dirimu, sahabatku
Pena dalam kertas yang ku genggam
Itu saksi bisu
Lilin ketulusan tuk sahabatku
Waktu angin berputar
Tak akan ku biarkan padam
Hingga ditiup Sang Bayu
Dijilat Sang Ombak
Walau kau sendiri yang membunuhnya
Hingga kau membutuhkannya kembali
Lilin itu kembali ku nyalakan
Hanya untukmu
Rebahkan ragaku bersama heningnya malam
Tak sedikitpun ketenangan dalam hati
Resahku. . . Menyatu dalam gundahku
Berusaha pejamkan mata
Berusaha melayang dalam harapan
Ingiku terbang tuk kembali
Memutar arloji waktu
Tuk hadirkan hangatnya kasihmu
Kemana kelok lilin yang dulu kau tanam
Sungguh aku bagai layang-layang putus
Merindu tiang-tiang yang dulu kau bangun untukku
Sunguh aku berada dalam sesayak air
Berpaut sejengkal tali
Karena tanpa dirimu, sahabatku
Pena dalam kertas yang ku genggam
Itu saksi bisu
Lilin ketulusan tuk sahabatku
Waktu angin berputar
Tak akan ku biarkan padam
Hingga ditiup Sang Bayu
Dijilat Sang Ombak
Walau kau sendiri yang membunuhnya
Hingga kau membutuhkannya kembali
Lilin itu kembali ku nyalakan
Hanya untukmu
No Response to "Lilin Ketulusan"