Setetes darah untuk senafas mereka


Setetes darah untuk senafas mereka

Talasemia merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal yang paling banyak dijumpai di Indonesia dan Italia. Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa gen penyakit ini. Kalau sepasang dari mereka menikah, kemungkinan untuk mempunyai anak penderita talasemia berat adalah 25%, 50% menjadi pembawa sifat (carrier) talasemia, dan 25% kemungkinan bebas talasemia[1]. Sebagian besar penderita talasemia adalah anak-anak usia 0 hingga 18 tahun.
Intinya talasemia merupakan suatu penyakit yang apabila dalam waktu 35 hari tidak mendapat transfuse darah maka seseorang itu tidak akan bisa bertahan hidup. Karena fungsi hati dalan menghasilkan dan merombak sel darah merah hanya dalam waktu tidak lebih 35 hari sekali.
Sungguh ironis penyakit ini. Dan betapa berharganya darah kita bagi penderita Talasemia. Betapa besar kenikmatan yang tuhan berikan terhadap kita dengan tubuh kita yang normal dibandingkan teman-teman kita terutama penderita talasemia.
Di Purbalingga terdapat 15 teman kita yang menderita talasemia. Mereka tidak bisa menghasilkan sel darah merah. Mereka mendapatkan darah dai hasil belas kasihan kita. Betapa tidak beruntungnya mereka tidak bisa sesempurna kita.
Diantara 15 orang penderita talasemia tersebut ada beberapa diantaranya adalah bayi. Dia masih mempunyai masa depan yng begitu panjang. Seandainya bayi tersebut tidak menderita talasemia mungkin kehidupanya akan lebih berharga. Namun kenyataanya tidak, umur mereka bergantung pada setetes darah kita. Maka alangkah baiknya kita mempunyai jiwa-jiwa pendonor agar hidup mereka jauh lebih berarti dan mereka masih bisa melanjutkan hidupnya untuk menggapai hidup mereka.



No Response to "Setetes darah untuk senafas mereka"

Leave a Reply

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
powered by Blogger | For Blogservices